Efek Grunge Pada Desain Grafis

Dalam dunia grafis, semakin realistis gambaran itu bisa ditampilkan, semakin tinggi teknologi menggambarnya dan sudah tentu teknologi cetaknya. Menggambar grafis sesuatu yang perfek menjadi sudah biasa dan tingkat kesulitannya lebih kecil. Tetapi menggambar kotor, dekil, kusam, kusut jauh lebih sulit. Dan ini merupakan suatu tantangan. Bahkan ironisnya, justru gambar-gambar yang perfek supaya lebih memiliki style artistik diberi latar belakang  yang kumuh dan dekil.

Grunge, itu adalalah istilah dalam bahasa inggris yang dipergunakan untuk menyebut aliaran tersebut. Ari harfiahnya yaitu sesuatu yang buruk. Aliran ini sejak beberapa tahun belakangan ini begitu dominan dalam dunia grafis sehingga pada puncaknya semua pegrafis ingin menerapkan motif grunge pada karya-karyanya dalam dimensi yang luas dibidang apa saja.

Bermula dari seorang desainer bernama David Carlson yang sejak tahun 1983 secara konsisten membuat karya yang kebanyakan dalam bentuk foto diberi efek yang belakangan populer dengan nama Grunge. (Wikipedia - David Carlson the father of Grunge Design).

Rahasia Menyusun Desain Grunge

Bahwa elemen desain yang "shiny" dan "glossy" dianggap sudah kuno (out of date). Sementara image yang berbau Retro kembali trendy dan design Grungy banyak dipakai banyak dipakai dimana-mana sebagai pertanda bahwa kepopuleran desain ini melejit. Ciri khas desain grunge adalah ketidakmapanan, ketidakteraturan, elemen bentuk bercak, semprotan, tekstur karat, lelehan cat, sobekan, serpihan dan bertanah (dekil), sapuan cat yang tidak rata. Selain itu, sering dimasukkan unsur-unsur natural seperti floral ornamental dan motif-motif retro berbentuk lingkaran-lingkaran.

Grunge Style Beda dengan Dirty Look

Masih banyak desainer yang bingung dalam menenakan  elemen-elemen dirty, "graffti-like", atau "urban". Penting untuk dipahami bahwa desain yang grungy tidak harus tampil dengan "dirty look". Sebuah layout grungy tidak harus selalu hanya menggunaka elemen desain grungy yang terpentingnya adalah kesan uniknya. Kadang-kadang dalam menyusun sebuah layout grunge hanya diperlukan beberapa elemen dengan ketidakteraturan yang sengaja dipasang untuk menampilkan kesan "realistic look".

Warna-warna pada Desain Grunge

Dalam banyak kasus, desain grunge memanfaatkan warna-warna yang suram dan terkesan kusam. Warna-warna yang biasanya mendominasi adalah coklat, Beige, Kelabu, dan hitam. Warna-warna menyolok (Vivid color) digantikan dengan warna natural dan lembut

facebook Follow bimono1 on Twitter

Comments :

0 komentar to “Efek Grunge Pada Desain Grafis”

Post a Comment