Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif (elektron) menuju ke muatan positif (proton). Para ilmuwan menduga lompatan bunga api listriknya terjadi melalui beberapa tahapan:
- pemampatan muatan listrik pada awan bersangkutan
- penumpukan muatan di bagian paling atas awan adalah listrik muatan negatif; di bagian tengah adalah listrik bermuatan positif; sementara di bagian dasar adalah muatan negatif yang berbaur dengan muatan positif.
- pada bagian dasar inilah petir biasanya terjadi.
Menurut batasan fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa antara dua massa yang mempunyai perbedaaan medan listrik prinsip dasarnya kira-kira sama dengan lompatan api pada busi.
Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi dari pelepasan itu begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar.Sedemikian besarnya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang dibuatnya, sebagai akibat udara yang terbelah.
Ketika akumulasi muatan listrik dalam awan tersebut telah membesar dan stabil, lompatan listrik (eletric discharge) yang terjadi pun akan merambah massa bermedan listrik lainnya, dalam hal ini adalah Bumi. Besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter
SIRKUIT LISRIK GLOBAL
Dalam cuaca cerah, beda potensial, 200,000 sampai 500,000 Volts terdapat antara permukaan bumi dan ionosfir dengan arus sekitar 2×10-12 amperes/meter2. Beda potensial ini disebabkan oleh distribusi badai guntur di permukaan bumi.
Penyebaran Muatan dalam Awan Petir
Skema Struktur Muatan di Daerah Konvektif Badai Guntur
Tipe Petir yang paling umum terbagi atas:
1. Petir Awan ke Tanah (cloud-to-ground/CG)
Petir yang paling berbahaya dan merusak. Kebanyakan berasal dari pusat muatan yang lebih rendah dan mengalirkan muatan negatif ke tanah, walaupun kadang kadang bermuatan positif terutama pada musim dingin
2. Petir dalam Awan (Intracloud/IC)
Tipe yang paling umum terjadi antara pusat pusat muatan yang berlawanan pada awan yang sama. Biasanya kelihatan seperti cahaya yang menghambur, biasanya kelap kelip. Kadang kadang kilat keluar dari batas awan dan seperti saluran yang bercahaya pada beberapa mil terlihat seperti tipe CG
3.Petir Antar Awan (Intercloud/CC)
Terjadi antara pusat pusat muatan pada awan yang berbedaPelepasan muatan terjadi pada udara cerah antara awan awan tersebut
4. Petir Awan ke Udara (cloud-to-sky/CA)
Biasanya terjadi jika udara di sekitar awan ( +) berinteraksi dengan udara yang bermuatan ( – ).Jika ini terjadi pada awan bagian bawah maka merupakan kombinasi dengan petir tipe CG. Petir AC tampak seperti jari jari yang berasal dari petir CG
Tipe Petir berdasarkan muatannya:
1. PETIR NEGATIVE (-)
Biasanya terjadi sambaran berulang ulang dan bercabang cabang
2. PETIR POSITIVE (+)
Biasanya terjadi hanya satu kali sambaran
Tipe Petir Lainnya
Ada banyak nama dan keterangan tipe dan bentuk petir. Beberapa adalah sub tipe dari ke empat tipe petir dan yang lainnya berdasarkan gambaran optik, bentuk tampilan dan mitos.
Beberapa tipe yang terkenal : ball lightning, heat lightning, bead lightning, sheet lightning, silent lightning, black lightning, ribbon lightning, colored lightning, tubular lightning, meandering lightning, cloud-to-air lightning, stratospheric lightning, red sprites, blue jets, and elves
BALL LIGHTNING(PETIR BOLA): Pelepasan muatan listrik electrical yang secara kasar berbentuk bola dan berdiameter sampai 10 meter serta terjadi bersama sama dengan badai guntur. Foto dokumentasinya jarang dan sering salah terka seolah olah seperti UFO
HEAT LIGHTNING (PETIR PANAS):Terlihat di alam hari pada jika langit cerah. Awan Cb, cumulonimbus,(biasanya pada horizon atau pegunungan sekitarnya)tidak terlihat. Jenis sambaran bisa CC,CG atau IC.
SHEET LIGHTNING( PETIR YANG BERBENTUK SPREI TIPIS) Awan yang terang dari cahaya petir berada diantara pengamat dan sambaran petir yang tidak terlihat. Sambaran berasal darai cc, cg, atau ic.
Bead Lightning (Petir Manik Manik) Intensitas cahaya berubah ubah sepanjang saluran sehingga menyerupai kalung manik manik, juga dikenal sebagai petir gelang atau petir mutiara
Ribbon Lightning Petir ini terjadi karena saluran petir bergerak kesamping akibat angin atau karena saluran yang berkelok. Sambaran petir yang berulang ulang memperlihatkan bahwa setiap sambaran berpindah jarak dari yang sebelumnya sehingga terlihat seperti pita.
sumber : Husni, Dipl.Seis, Drs. Muhammad;Bahan Ajar Diklat Teknis Geofisika : Pengamatan Petir;Pusdiklat BMG;2008
Comments :
Post a Comment